Tentang Kami

Selayang Pandang JPPM

Ide pembentukan Jejaring Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dicetuskan pertama kali oleh Dr. Tb Ai Munandar, S.Kom., M.T, pada awal Juni 2020 yang kemudian dilajutkan dengan pembentukan yayasan yang bernama BHAMANA ARYASUTA PARAHITA yang di daftarkan pada notaris dan memperoleh akta dengan Nomor 19 Bulan Juni 2020 dengan notari Sylviyanti, S.H., M.Kn. Yayasan kemudian tercatat di Kemenkumham dengan Nomor AHU-0008964.AH.01.04.Tahun 2020. Keberadaan Yayasan sendiri dimaksudkan untuk memayungi setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas yang tergabung dalam Jejaring Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (JPPM). JPPM kemudian menjadi bagian dari Yayasan Bhamana Aryasuta Parahita melalui SK pembentukan dengan Nomor : 10.002/P/YBAP/VI/2020 Ide pembentukan JPPM ini muncul ketika melihat fenomena dosen perguruan tinggi swasta (PTS) yang seringkali kesulitan dalam melaksanakan dua dharma dari tri dharma perguruan tinggi, khususnya ketika akan melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Banyak yang terbentur dengan masalah pembiayaan, ketidakpahaman bagaimana melaksanakan kegiatan PKM serta bingung mencari rekan yang siap untuk melaksanakan kegiatan. Diskusi-diskusi kecil dilakukan oleh pencetus ide dengan rekan sejawat sehingga menghasilkan nama Jaringan Penelitian, Pengembangan Potensi dan Pengabdian Masyarakat atau disingkat JP4M. Pada tanggal 30 Juni 2020 terbentuklah komunitas JP4M meskipun secara legal belum memiliki legalitas apapun.

Kegiatan perdana yang dilaksanakan pada 2020 adalah mengadakan PKM Kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi swasta di Provinsi Banten, seperti Universitas Serang Raya, Universitas Banten Jaya, Universitas Mathla’ul Anwar, STTIKOM Insan Unggul Cilegon, STKIP Setiabudi Rangkasbitung, Politeknik PGRI Banten, STIE Al Khairiyah dan STIE LA Tansa Mashiro Lebak, Banten. Ada tiga topik besar yang dilakukan dengan membagi setiap perguruan tinggi ke dalam ketiga topik tersebut.

Ketiga topik kemudian disebut dengan klaster. Klaster 1 fokus pada topik penguatan pembelajaran daring di tingkat sekolah menengah atas, klaste kedua fokus pada topik peningkatan kompetensi kecakapan hidup bagi mahasiswa tingkat akhir dan klaster ketiga peningkatan kompetensi penelitian tindakan kelas bagi guru SMA se Kabupaten Lebak. Ketiga klaster kegiatan berjalan sukses dan lancar berkat dukungan dari berbagai pihak termasuk tim dosen pelaksana PKM. Antusiasme dosen untuk berkolaborasi dalam kegiatan semakin baik. Kegiatan serupa kemudian dilanjutkan pada semester berikutnya sampai dengan tahun 2022.

Seiring berjalannya waktu, karena alasan efesiensi penyebutan nama dan singkatan, Jaringan Penelitian, Pengembangan Potensi dan Pengabdian Masyarakat kemudian diubah menjadi Jejaring Penelitian dan Pengabdian Masyarakat atau disingkat dengan JPPM. Penyebutan nama dan singkatan secara resmi digunakan sejak 21 Oktober 2022.

Moto JPPM adalah memasyarakatkan pengetahuan. Sebagaimana motonya, bahwa pengetahuan sudah selayaknya menjadi salah satu komoditas pending bagi masyarakat untuk dapat maju dan bertumbuh. Untuk maju dan bertumbuh tersebut tentunya masyarakat harus dibekali dengan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhannya. Jangan sampai ilmu pengetahuan hanya berkembang di lingkungan akademisi, namun miskin implementasi di dunia nyata.